MANGUPURA, Nusainsight.com – Warung Dadong Located, yang kini terkenal luas di Banjar Tengah, Desa Blakiuh, Abiansemal, Badung memiliki sejarah yang unik dan menarik. Awalnya, tidak merencanakan untuk membuka warung seperti sekarang. Warung ini bermula dari kebiasaan sederhana, yakni menjamu teman-teman sang ayah yang datang untuk minum tuak dan makan bersama.
Dulu, ketika mereka datang, pemilik warung dengan senang hati memberikan makanan seadanya. “Saya kan punya balung (tulang) untuk makan sehari-hari. Lalu saya kasih ke mereka,” ujar Bu Nia pemilik warung. Ternyata, para tamu tersebut menyukai sajian makanan dan meminta untuk dibuatkan lagi keesokan harinya. Sejak itu, permintaan terus berdatangan, bahkan mereka mulai mengajak teman-teman lain untuk ikut menikmati makanan khas Blakiuh.
Seiring waktu, menu warung pun semakin berkembang. Awalnya hanya gorengan, namun kemudian pelanggan meminta tambahan menu seperti lawar dan olahan lainnya. Salah satu pelanggan pun pernah menyarankan, hingga akhirnya menu tersebut menjadi salah satu andalan di Warung Dadong.
Menariknya, nama “Dadong” bukanlah pemberian dari Nia sendiri, melainkan dari para pelanggan. Nama ini muncul karena banyak orang yang minum tuak di warung tersebut, lalu ketika bertanya di mana mereka minum, jawabannya adalah “di lokasi Dadong”. Sejak itu, nama Warung Dadong Located melekat dan terkenal oleh masyarakat sekitar.
Kini, Warung Dadong Located menawarkan berbagai pilihan makanan, tidak hanya untuk masyarakat setempat, tetapi juga untuk pelanggan dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang beragama Islam. “Ayam dan sapi juga ada di sini, meskipun tidak ada dalam menu utama,” jelasnya.
Banyak pelanggan yang meminta agar Nia membuka cabang lain, seperti di Kuta, untuk memudahkan penikmat kuliner di luar Abiansemal. Namun, saat ini, ia masih memilih untuk tetap fokus di satu tempat. “Sementara ini saya di sini aja, masih kewalahan. Nggak ada tenaga,” katanya. Ia lebih memilih memberdayakan tetangga dan saudara untuk membantu, sehingga ekonomi masyarakat sekitar juga ikut terbantu.
Warung Dadong Located buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00, tetapi terkadang sudah ada pelanggan yang datang sejak pukul 08.00. “Kalau sudah ada yang datang pagi-pagi, ya saya layani,” kata Nia dengan senyum ramahnya.
Dengan perjalanan yang dimulai dari kebiasaan sederhana hingga menjadi warung yang terkenal luas, Warung Dadong Located Banjar Tengah kini menjadi salah satu tempat kuliner yang patut dicoba bagi siapa saja yang berkunjung ke Desa Abiansemal.(NI 01)