Tiga Tradisi Ini Digelar Saat Ngembak Geni

IMG_20250329_170154
SIAT YEH - Ngembak Geni di Bali tahun 2025 dirayakan dengan berbagai tradisi unik seperti Siat Yeh di Jimbaran. Perayaan ini melambangkan penyucian diri dan harmonisasi energi setelah Hari Raya Nyepi.(NI 01)

DENPASAR, Nusainsight.com – Setelah seharian melaksanakan Catur Brata Penyepian, umat Hindu merayakan Ngembak Geni yang menandai berakhirnya Nyepi. Ngembak Geni berasal dari kata “ngembak” yang berarti terbuka dan “geni” yang berarti api, melambangkan semangat baru.

Sejumlah tradisi unik saat Ngembak Geni, di antaranya “Siat Yeh” di Banjar Teba, Jimbaran. Tradisi ini mampu menetralisir energi negatif dalam diri manusia dan alam semesta.

Kelian Adat Banjar Teba, I Wayan Eka Santa Purwita, menjelaskan bahwa Siat Yeh merupakan kebiasaan lama masyarakat Jimbaran yang bermain air di pantai timur dan barat. Tradisi ini mencakup prosesi nunas toya di berbagai sumber mata air suci.

Tradisi berikutnya adalah “Mabuug-buugan” di Desa Adat Kedonganan, yaitu perang lumpur sebagai simbol penyucian diri dari sifat buruk. Lumpur melambangkan Bhutakala atau energi negatif yang harus dilebur.

Baca Juga  Penjor Galungan Simbol Manifestasi Istana Tuhan

Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Sutarja, menambahkan bahwa tahun ini Mabuug-buugan akan lebih meriah dengan tambahan unsur seni tradisional.

Terakhir adalah “Omed-Omedan” di Banjar Kaja, Sesetan. Festival ini bertema “Suciptaning Bhuana”, dengan puncaknya berupa ritual tarik-menarik antar pemuda. Tradisi ini bertujuan mempererat kebersamaan dan keharmonisan sosial masyarakat.(NI 01)

Facebook
X
Threads
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

admin-ajax-1.jpeg