Tahapan Hari Raya Galungan yang Perlu Anda Ketahui

religious-ceremony-7457336_1280
RANGKAIAN UPACARA -Tahapan penting dalam rangkaian Hari Raya Galungan, mulai dari Tumpek Wariga hingga Pegat Wakan. Pahami makna spiritual dan filosofi di balik setiap tahap perayaan suci umat Hindu Bali ini.(pixabay/ignartonosbg)

DENPASAR, Nusainsight.com – Hari Raya Galungan adalah salah satu hari suci terbesar yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali. Hari kemenangan dharma melawan adharma ini jatuh setiap 210 hari atau enam bulan sekali menurut kalender Bali. Hari raya ini akan datang pada Rabu (23/4/25) menjadi inti dari perjuangan batin manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Namun tidak banyak Umat Hindu yang mengtahui rangkaian perayaan Galungan hingga Kuningan. Perayaan Galungan bukan hanya satu hari saja. Namun, melainkan terdiri dari serangkaian upacara yang jauh hari sebelumnya hingga sesudahnya. Berikut adalah rangkaian hari penting dalam perayaan Galungan beserta maknanya:

Tumpek Wariga – Rainan ini jatuh pada 25 hari sebelum Galungan, bertujuan untuk memohon kesuburan tanaman sebagai bekal menyambut hari suci.

Baca Juga  21 Ogoh-Ogoh Terbaik Ini Akan Tampil di Puspem Badung

Anggara Kasih Julungwangi – 15 hari sebelum Galungan, masyarakat Hindu melaksanakan pembersihan dan upacara mecaru untuk mengharmoniskan alam semesta.

Sugian Jawa dan Sugian Bali – Enam dan lima hari sebelum Galungan, sebagai wujud penyucian buana agung (alam semesta) dan buana alit (diri sendiri).

Penyekeban, Penyajahan, dan Penampahan – Tiga hari menjelang Galungan, umat melakukan introspeksi diri dan menyiapkan simbol-simbol persembahan untuk menyambut turunnya para leluhur.

Hari Raya Galungan – Puncak perayaan, di mana umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta para leluhur sebagai simbol kemenangan Dharma.

Manis Galungan – Hari setelah Galungan untuk menjalin silaturahmi dan menjaga harmoni sosial.

Baca Juga  Jangan Salah! Ini Makna Rainan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

Pamaridan Guru dan Ulihan – Hari-hari berikutnya untuk menghaturkan rasa terima kasih dan mengantar para leluhur kembali ke Kahyangan.

Pemacekan Agung dan Penampahan Kuningan – Persembahan kepada Bhuta Kala agar keseimbangan tetap terjaga.

Hari Raya Kuningan – 10 hari setelah Galungan, adalah Kuningan yang umumnya masyarakat membuat olahan nasi kuning dan hiasan tamiang sebagai simbol kemenangan dan perlindungan spiritual.

Pegat Wakan – 35 hari setelah Galungan, sebagai pengingat agar tidak lalai dalam menjalani ajaran Dharma.

Melalui rangkaian ini, mengajak umat Hindu untuk selalu mengingat dan menegakkan kebaikan, mengendalikan hawa nafsu, serta menjaga harmoni antara sesama, alam, dan Tuhan. Hari Raya Galungan bukan hanya tradisi, tapi juga perwujudan filosofi hidup yang dalam. Semoga perayaan Galungan selalu membawa kedamaian, keberkahan, dan semangat untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran Dharma.(NI 01)

Facebook
X
Threads
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

admin-ajax-1.jpeg