JAKARTA, Nusainsight.com – Pemerintah mencatat sejarah baru dengan keberhasilan menyalurkan pupuk bersubsidi tepat waktu pada 1 Januari 2025. Antusiasme petani di seluruh Indonesia menyambut penuh kebijakan yang telah lama dinantikan. Masalah keterlambatan yang selama ini menjadi tantangan akhirnya teratasi, menciptakan momentum positif bagi sektor pertanian nasional.
Keberhasilan ini tak lepas dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian. Langkah-langkah seperti penyederhanaan skema penebusan pupuk dan alokasi yang lebih terencana menjadi kunci keberhasilan penyaluran tahun ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan penuh Presiden.
“Atas nama petani Indonesia, kami berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo atas perhatian luar biasa terhadap sektor pertanian. Penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat waktu menjadi tonggak penting dalam meningkatkan produktivitas nasional,” ujarnya di Jakarta, Jumat (3/1/25).
Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024. Alokasi ini mencakup Urea, NPK, NPK Kakao, dan pupuk organik untuk berbagai komoditas seperti padi, jagung, cabai, dan tebu rakyat. Dengan skema baru, petani dapat menebus pupuk hanya dengan KTP, tanpa perlu kartu tani.
Pemerintah optimis, distribusi tepat waktu dan efisien akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia. “Ini bukan hanya soal pupuk, tetapi tentang masa depan pangan kita,” tutup Menteri Andi Amran.(Nusa 1)