DENPASAR, Nusainsight.com – Dalam kepercayaan Hindu, sapu lidi bekas memiliki makna simbolis yang penting sebagai alat penolak bala dan pengusir energi negatif. Menurut tradisi, sapu lidi bekas dapat membawa berbagai manfaat spiritual, seperti mengusir roh jahat, melindungi rumah dari pengaruh buruk, meningkatkan keharmonisan keluarga, dan mencegah bencana atau malapetaka.
Cara menempatkan sapu lidi bekas juga tidak sembarangan. Beberapa tata letaknya adalah dekat pintu masuk rumah untuk menghalau energi negatif dari luar. Di sudut rumah dipercaya dapat mengusir roh jahat. Di bawah tempat tidur untuk menghindari mimpi buruk dan digantung di dinding sebagai penangkal energi negatif.
Namun, penggunaan sapu lidi bekas memiliki syarat khusus. Sapu lidi harus sudah tidak digunakan lagi, dibersihkan sebelum digunakan, dan tidak ditempatkan di lokasi yang terlalu tinggi. Selain itu, membuang sapu lidi sembarangan dianggap dapat membawa kesialan.
Sebelum menempatkannya, ritual pembersihan sering dilakukan, seperti membacakan doa atau mantra, menyiram sapu dengan air suci, mengasapi dengan dupa, dan memberikan persembahan berupa bunga atau buah. Tradisi ini tertuang dalam kitab-kitab seperti Tattwa Jnana oleh Sri Swami Sivananda, Bhagavata Purana oleh Sri Krishna Dwaipayana Vyasa, serta tradisi lisan masyarakat Hindu di Bali dan Jawa.
Meskipun demikian, kepercayaan ini bersifat subjektif dan tidak semua umat Hindu mempraktikkannya. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan pemuka agama atau ahli spiritual sebelum melakukan ritual.(Nusa 1)