Mitos Hari Baik Potong Rambut dalam Tradisi di Bali

haircut-6797896_1280
MITOS - Mitos hari baik memotong rambut telah menjadi bagian dari tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun di masyarakat Bali.(pixabay)

DENPASAR, Nusainsight.com – Dalam tradisi Hindu-Bali, pemilihan hari baik untuk potong rambut seringkali didasarkan pada lontar-lontar kuno, seperti Lontar Wariga Sukla dan Lontar Dewa Tattwa. Mitos ini telah menjadi bagian dari tradisi lisan yang diwariskan turun-temurun di masyarakat Bali.  

Beberapa hari baik untuk memotong rambut menurut tradisi ini adalah Selasa Wage yang dipercaya membawa keberuntungan dan kesuksesan. Rabu Wuku diyakini meningkatkan keseimbangan dan keselarasan hidup. Sedangkan, Kamis Umanis diharapkan membawa kebahagiaan dan kemakmuran dan Sabtu Wuku dikatakan mampu mengusir energi negatif dan memberikan perlindungan.  

Sebaliknya, terdapat pula hari-hari yang dianggap tidak baik untuk memotong rambut, seperti pada Minggu Pahing dipercaya dapat mendatangkan kesialan dan kerugian. Senin Kliwon diyakini meningkatkan konflik dan kesalahpahaman dan Jumat Wuku disebut-sebut membawa kekhawatiran dan kesulitan.  

Baca Juga  Enam Mitos Ini Dilarang Saat Imlek

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa kepercayaan ini bersifat subjektif dan tidak semua masyarakat Hindu di Bali meyakini mitos ini. Konsultasi dengan pemuka agama atau ahli spiritual dapat membantu memastikan keputusan yang diambil sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai budaya masing-masing individu.  

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan penghormatan terhadap waktu, tetapi juga hubungan mendalam antara manusia, alam, dan spiritualitas yang menjadi inti dari kehidupan masyarakat Bali.(Nusa 1)

Facebook
X
Threads
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

admin-ajax-1.jpeg