Ini Cara Mengatasi Stres Menurut Pandangan Agama Hindu

pencil-2878764_1920
STRES - Stres merupakan kondisi yang hampir setiap orang alami dalam kehidupan sehari-hari.(pixabay/pedrofigueras)

DENPASAR, Nusainsight.com – Stres merupakan kondisi yang hampir setiap orang alami dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah respons alami tubuh terhadap tekanan yang dapat memengaruhi hormon dan kestabilan pikiran. Dalam batas tertentu, stres bisa menjadi motivasi bagi seseorang untuk menghadapi tantangan. Namun, jika tidak kelola dengan baik, stres bisa berdampak negatif, baik secara fisik maupun mental.

Menurut I Gusti Agung Istri Purwati, S.Sos, M.Fil.H, Penyuluh Agama Hindu Kankemenag Kabupaten Badung dalam kanal dari kemenag.go.id, terdapat dua penyebab utama stres. Seperti, yang berasal dari dalam diri sendiri dan yang terpengaruh oleh lingkungan luar. Stres yang berasal dari luar sering kali terpengaruh oleh lingkungan sosial atau kebiasaan negatif dalam pergaulan. Jika seseorang berada dalam lingkungan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadinya, maka ia dapat mengalami tekanan yang berujung pada stres.

Sementara itu, stres dari dalam diri sendiri muncul dari keinginan dan pola pikir seseorang. Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat juga berkontribusi terhadap stres. Jika seseorang hanya makan untuk kesenangan tanpa memperhatikan kesehatan, maka tubuhnya akan melemah, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi mental.
Selain itu, gaya hidup yang berlebihan juga dapat memicu stres. Jika seseorang selalu menginginkan kemewahan, ia akan terus merasa kurang. Sebaliknya, dengan hidup sederhana dan sesuai kemampuan, seseorang dapat lebih mudah menemukan ketenangan batin. Hal ini bergantung pada pola pikir dan kemampuan seseorang dalam mengendalikan keinginannya.

Dalam ajaran Hindu, keinginan sering ibaratkan seperti semut yang menghisap madu. Pada awalnya, semut menjaga jarak agar tidak tenggelam, tetapi semakin menikmati manisnya madu, akhirnya ia terperangkap dan tenggelam. Begitu pula dengan keinginan manusia yang tidak terkendali, yang dapat menyebabkan pikiran menjadi gelisah bahkan dalam tidur.

Pikiran yang tidak terkendali dapat membawa seseorang pada insomnia, kecemasan, bahkan depresi. Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan dapat menimbulkan kekecewaan, stres, hingga penyakit serius seperti stroke. Karena itu, dalam Sarasamuscaya sloka 80 menyebutkan: “Mano hi mulam, Sarvesamindrayanam pravartate. Subhas’subhasvavastasu. Kryam tat suvyavastitam,” yang berarti bahwa pikiran adalah sumber dari segala nafsu dan perbuatan, baik maupun buruk. Oleh karena itu, kendalikan pikiran.

Dalam hal ini beberapa cara untuk mengendalikan pikiran. Seperti, dengan melatih diri untuk memusatkan pikiran atau meditasi; dengan memberi pikiran pekerjaan yaitu mengucapkan nama tuhan disetiap kita memiliki waktu senggang; dengan melatih diri untuk selalu sadar dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki; dengan melakukan aktivitas keagamaan; melaksanakan upacara keagamaan dan lain lainnya; dengan membaca buku-buku maupun kegiatan lainnya yang bermanfaat; jangan membandingkan diri dengan orang lain, selalu bersyukur dengan apa yang kita yang miliki; usahakan berpikir positif terhadap setiap permasalahan.(NI 01)

Baca Juga  Tips Merawat Kendaraan Setelah Menerobos Banjir di Musim Hujan

Facebook
X
Threads
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

admin-ajax-1.jpeg