DENPASAR, Nusainsight.com – Membakar dupa merupakan praktik yang telah dikenal luas dalam berbagai tradisi spiritual, budaya, dan agama, terutama di Asia. Penggunaan dupa tidak hanya sebagai sarana peribadatan, tetapi juga memiliki makna mendalam sesuai dengan jumlah batang yang dibakar dalam ritual tertentu.
Adapun makna atau keyakinan dari jumlah dupa yang digunakan seperti dilansir dari akun tiktok Raden Bayu Samudro. Seperti, satu batang dupa biasanya digunakan dalam doa harian, meditasi, atau ritual sederhana.
Membakar satu batang dupa diyakini dapat menenangkan pikiran, menyelaraskan energi, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Selanjutnya tiga batang dupa memiliki makna dalam upacara penghormatan kepada leluhur, danghyang, smarabhumi, dan entitas spiritual lainnya. Selain itu, tiga batang dupa juga dipakai dalam doa untuk memohon berkah dan perlindungan.
Sedangkan, lima batang dupa adalah melambangkan keseimbangan unsur alam dan sering digunakan dalam bisnis atau usaha sebagai sarana doa untuk kesuksesan serta keseimbangan energi di tempat kerja.
Lantas bagaimana dengan tujuh batang dupa? Ini yang biasanya digunakan dalam ritual permohonan khusus, seperti kelancaran jodoh, kesembuhan, atau perlindungan dari marabahaya.
Selanjutnya sembilan batang dupa adalah mewakili penghormatan kepada seluruh elemen kehidupan. Biasanya digunakan dalam ritual doa kepada Gusti Kang Akaryo Jagat untuk mendapatkan berkah secara menyeluruh.
Terakhir, 11 batang dupa yang menandakan penghormatan kepada seluruh unsur alam semesta. Digunakan sebagai bentuk doa agar seluruh makhluk mendapatkan ketenteraman dan keberkahan. Dengan memahami makna dan tata cara penggunaan dupa, kita dapat lebih mendalami praktik spiritual ini dalam kehidupan sehari-hari.(NI 01)