TABANAN, Nusainsight.com – Bicara soal sampah, permasalahan ini tidak hanya ada di pantai dan sungai, tetapi juga merambah hingga ke hulu, yakni di kawasan pegunungan. Menyadari hal tersebut, Komunitas Laksana Becik yang berada di bawah naungan Yayasan Laksana Becik Bali, berinisiatif menggelar aksi sosial dalam bentuk pembersihan sampah plastik di puncak Gunung Tapak, Tabanan, pada Sabtu (15/3/25). Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam merawat bumi dari hulu.
Dalam aksi tersebut, Laksana Becik turut menggandeng Siswa Pecinta Alam (Sispala) dari dua sekolah di Badung dan Denpasar, yakni Sispala Aksara Mandala Bhakti dari SMAN 12 Denpasar serta Sispala Wira Satya Mandala dari SMAN 1 Kuta. Total sebanyak 22 siswa dari Sispala dan 16 anggota Laksana Becik terlibat dalam kegiatan ini.
Ketua Laksana Becik, Putu Resa Kertawedangga, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan yang pertama kali komunitasnya di kawasan gunung. Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan tidak hanya di sekitar rumah, tetapi juga gunung-gunung yang menjadi tempat alternatif belibur.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menggugah kesadaran para pendaki untuk selalu peduli terhadap kebersihan lingkungan. Minimal, sampah yang saat mendaki harus bawa turun kembali, jangan buang sembarangan di puncak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Resa menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Sispala menjadi langkah strategis dalam menanamkan kepedulian lingkungan kepada generasi muda. Apalagi saat ini, tren mendaki gunung semakin populer di kalangan anak muda. Dengan keterlibatan para siswa dalam aksi ini, dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan kebiasaan baik menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami ingin menumbuhkan semangat para siswa untuk ikut berkontribusi menjaga kebersihan alam. Dengan demikian, mereka bisa menularkan kebiasaan baik ini kepada yang lain,” tambahnya.
Meskipun dalam aksi kali ini pembersihan sampah belum maksimal karena beberapa kendala teknis saat pendakian, namun Laksana Becik berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa secara rutin. Pihaknya berharap, kampanye dapat meningkatkan kesadaran para pendaki agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu, keindahan alam pegunungan tetap lestari dan bebas dari ancaman sampah plastik.
Langkah kecil ini menjadi awal yang besar dalam membangun budaya peduli lingkungan, terutama di kawasan hulu. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, kesadaran untuk merawat bumi dari hulu ke hilir dapat terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang.(NI 01)