DENPANSAR, Nusainsight.com – Pembukaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOOF) 2025 pada Minggu (30/3/25). Acara yang berlangsung di depan Banjar Kaja Sesetan ini sebagai bagian dari perayaan Ngembak Geni, sehari setelah Hari Raya Nyepi. Tahun ini, festival mengusung tema Suciptaning Bhuana, yang bermakna keharmonisan lingkungan dan pelestarian budaya.
Penggutingan pita pembukaan SHOOF 2025 pelepasan burung merpati. Acara puncak dari festival ini adalah pelaksanaan tradisi Omed-Omedan, ritual khas Banjar Kaja, Sesetan. Tradisi melibatkan pemuda-pemudi berusia 17-30 tahun dalam prosesi tarik-menarik sebagai simbol kebersamaan dan keberkahan.
Bendesa Adat Sesetan, I Made Widra, menjelaskan bahwa Omed-Omedan merupakan ritual khas Banjar Kaja, Sesetan. Tradisi ini melibatkan pemuda dan pemudi setempat sebagai ajang kebersamaan dan simbol keberkahan bagi masyarakat. Tahun ini, festival dalam berbagai kegiatan, termasuk lomba Ogoh-Ogoh Mini, hiburan musik, stand kuliner, serta pertunjukan seni tradisional.
Ketua Panitia SHOOF 2025, I Putu Gede Krisna Widanta, menuturkan bahwa rangkaian acara mulai sejak 23 Februari. Kegiatan pembagian bibit tanaman, berlanjut lomba Ogoh-Ogoh Mini pada 25 Maret, dan ditutup dengan puncak festival pada Rahina Ngembak Geni.
“Kami berharap festival ini dapat terus lestari dan menjadi ajang yang memperkuat keseimbangan antara manusia, alam, dan budaya,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, menyampaikan apresiasi kepada generasi muda Banjar Kaja, Desa Sesetan. Pihaknya, tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur di tengah arus modernisasi.
Menurutnya, Omed-Omedan merupakan tradisi unik yang memiliki daya tarik budaya dan wisata bagi Kota Denpasar. “Kami mendukung penuh pelestarian Omed-Omedan sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat,” ujarnya.(NI 01)