Badung Dorong Replikasi Teknologi Ramah Lingkungan di TPS3R

TPS3R Pecatu (8)
MENINJAU - Bupati Wayan Adi Arnawa memantau 3 (tiga) TPS3R di wilayah Pecatu, Tanjung Benoa, dan TPS Kedonganan, Kuta Selatan dan Kuta.(Prokompim Badung)

MANGUPURA, Nusainsight.com – TPS3R Panca Lestari Tanjung Benoa telah menerapkan mesin incinerator berbahan bakar kayu. Sistem ini mampu mengolah sampah hingga menghasilkan residu minimal, bahkan mendekati nol limbah.

Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa mengatakan, teknologi tersebut juga tidak bergantung pada bahan bakar fosil. Karena itu, bebas emisi asap, dan ramah lingkungan. Alat ini memiliki kapasitas pengolahan mencapai 1 ton sampah per jam.


“Jika replikasi sistem ini di seluruh desa, ketergantungan pada TPA Suwung dapat turun secara signifikan. TPS3R Panca Lestari ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi,” ujar Adi Arnawa, Rabu (26/2/25).


Lebih lanjut, Bupati menyoroti Desa Tanjung Benoa sebagai contoh ideal yang mengintegrasikan teknologi pengolahan sampah dengan pemberdayaan masyarakat. “Desa Tanjung Benoa menunjukkan tidak hanya upaya pelestarian lingkungan, tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sampah yang inovatif. Saya ingin seluruh desa di Badung menjadikan ini sebagai role model,” tambahnya.

Baca Juga  Bangun Jalan Baru, Adi Arnawa : 2028 Harus Tuntas!


Sebaliknya, tantangan berbeda muncul di TPS3R Pecatu dan TPS3R Kedonganan. Di TPS3R Pecatu, volume sampah yang masuk mencapai 30 ton per hari, namun kapasitas pengolahan hanya 5-7 ton per hari. Akselerasi melalui pengadaan incinerator yang akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Masyarakat telah berhasil mengubah hasil olahan sampah organik menjadi pupuk. Sementara itu, BUMDes memasarkan produk ini, menunjukkan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah.


Terkait kondisi TPS3R Kedonganan lebih kompleks dengan volume sampah harian 10-12 ton. Namun, pemilahan dan pengolahan masih terhambat oleh minimnya partisipasi masyarakat serta keterbatasan dana.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berencana menyusun pola pengelolaan seragam bagi seluruh TPS3R di Badung. BUMD dapat berperan sebagai pembeli sampah plastik atau material daur ulang. Dengan begitu, desa tidak hanya mengolah sampah, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi.(NI 01)

Baca Juga  Zulkifli Hasan: Bali Punya THK Dalam Menghormati Lingkungan

Facebook
X
Threads
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

admin-ajax-1.jpeg