LOMBOK, Nusainsight.com – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan The Golo Mori. Wisata ini tumbuh sebagai Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination yang eksklusif di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu proyek infrastruktur utama yang tengah berjalan adalah Hub Pariwisata. Rancangan proyek ini sebagai Terminal Khusus Pariwisata dengan fasilitas utama berupa heliport dan dermaga tambatan kapal wisata.
Pihaknya berharap fasilitas ini menjadi solusi transportasi eksklusif yang dapat akses melalui udara maupun laut. Selain itu juga memberikan kemudahan bagi wisatawan premium, pebisnis, serta tamu VIP yang berkunjung ke kawasan tersebut. Dengan keberadaan Hub Pariwisata ini, aksesibilitas ke kawasan The Golo Mori semakin meningkat. Dengan begitu, memungkinkan konektivitas yang lebih cepat dan nyaman antara berbagai destinasi di Labuan Bajo.
Hingga Maret 2025, progres pembangunan Hub Pariwisata telah mencapai 70% dan rampung pada kuartal pertama tahun 2025. Direktur Operasi ITDC, Wenda Ramadya Nabiel, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur ini akan mendukung perkembangan pariwisata di The Golo Mori. Selain itu juga meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan internasional.
“Kami ingin memastikan bahwa The Golo Mori memiliki aksesibilitas terbaik bagi wisatawan dan pelaku bisnis. Hub Pariwisata ini tidak hanya menjadi transportasi alternatif yang efisien. Namun, berfungsi sebagai jalur evakuasi dalam keadaan darurat,” ujar Wenda pada Sabtu (8/3/25).
Dengan dukungan penuh dari Kementerian dan Lembaga terkait, Hub Pariwisata di The Golo Mori tidak hanya meningkatkan aksesibilitas. Namun, berperan sebagai terminal khusus yang menghubungkan berbagai destinasi wisata melalui jalur laut. Selain sebagai fasilitas transportasi eksklusif, heliport di The Golo Mori juga berpotensi menjadi pusat konektivitas utama bagi wisatawan.
Rancangan Hub Pariwisata ini memiliki standar keselamatan tinggi untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna. Infrastruktur ini juga menjadi pelengkap strategis bagi Golo Mori Convention Center (GMCC). Pusat konvensi yang sering sebagai tempat untuk acara berskala nasional maupun internasional. Dengan adanya Hub Pariwisata, akses menuju GMCC menjadi lebih mudah dan eksklusif. Hal ini mendukung kelancaran mobilitas peserta serta memperkuat daya tarik The Golo Mori sebagai destinasi wisata berkelanjutan.
Heliport The Golo Mori memiliki luas 24×24 meter dan mampu menampung helikopter dengan berat maksimal 12.000 kg. Fasilitas ini juga lengkap dengan lampu navigasi, alat pemadam kebakaran, peralatan cuaca, serta sistem komunikasi udara. Selain itu, dermaga sepanjang 60 meter akan menghubungkan heliport dengan jetty eksisting di kawasan The Golo Mori.
Sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan, ITDC memastikan bahwa proyek ini meminimalkan dampak lingkungan serta memberdayakan masyarakat lokal. Sebagian besar material konstruksi, termasuk kayu ulin/kayu besi untuk struktur penghubung, dapat dari dalam negeri guna mendukung industri lokal. Selain itu, proyek ini melibatkan tenaga kerja lokal sebagai bagian dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia di wilayah sekitar.
Pembangunan Hub Pariwisata The Golo Mori merupakan garapan oleh kontraktor asal Kupang, NTT, dengan melibatkan tenaga kerja lokal. Proyek ini tidak hanya mempercepat pembangunan tetapi juga memberdayakan masyarakat serta meningkatkan keahlian di bidang konstruksi. Seluruh proses sesuai standar teknis dan administratif guna menjamin kualitas serta keamanan fasilitas.
“Sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia Timur, The Golo Mori terus berkembang dengan fasilitas kelas dunia. Kehadiran Hub Pariwisata ini akan semakin memperkuat daya tarik kawasan sebagai pusat wisata premium,” tutup Wenda.(NI 01)