DENPASAR, Nusainsight.com – Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat seringkali mengandung pesan moral yang mendalam. Salah satunya adalah larangan menduduki bantal.
Masyarakat percaya mitos ini dapat menyebabkan pantat bisulan, padahal makna sebenarnya adalah bahwa menduduki bantal merupakan perilaku yang tidak sopan. Bantal adalah tempat untuk tidur, dan bila diduduki, akan kotor dan tidak higienis.
Mitos lainnya yang masih berkembang di Tanah Jawa adalah larangan mengambil makanan sebelum orang tua. Meskipun ada anggapan pamali, sebenarnya hal ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak untuk menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.
Melalui mitos ini, anak-anak terlatih untuk selalu sabar dan menghargai yang lebih tua dalam kehidupan sehari-hari.
Ada pula mitos yang melarang anak gadis duduk di depan atau tengah pintu, yang dapat membuatnya sulit mendapatkan jodoh. Mitos ini sejatinya mengandung pesan tentang etika dan tata krama. Duduk di depan pintu atau tengah pintu tidak sopan karena dapat menghalangi jalan orang yang keluar atau masuk rumah.
Salah satu mitos yang populer adalah larangan memotong kuku di malam hari, yang banyak masyarakat yakin dapat mendatangkan macan atau harimau. Mitos ini sebenarnya berfungsi untuk mengingatkan kita tentang bahaya memotong kuku dalam kondisi minim cahaya, yang dapat berisiko melukai jari kita.
Terakhir, mitos tentang larangan keluar rumah saat magrib agar tidak diculik wewe gombel sering kali sebagai cara untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak bermain terlalu lama. Mitos ini, meskipun mengandung unsur ketakutan, sebenarnya bertujuan untuk mengajari anak-anak untuk menjaga waktu dan tidak bermain terlalu malam.
Secara keseluruhan, meskipun banyak masyarakat tidak yakin terhadap mitos ini, setiap mitos tersebut menyimpan nilai-nilai positif yang mengajarkan kita untuk hidup dengan lebih baik, menjaga sopan santun, dan menghormati orang lain.(NI 01)
