DENPASAR, Nusainsight.com – Kayu manis, rempah yang dikenal dengan aroma hangat dan manis, tidak hanya populer di dapur sebagai penyedap masakan, tetapi juga sering dikaitkan dengan kepercayaan sebagai penarik rezeki. Dalam berbagai tradisi, kayu manis dianggap membawa energi positif yang mampu meningkatkan keberuntungan dan kemakmuran.
Mengapa kayu manis dipercaya menarik rezeki? Dalam budaya tertentu, kayu manis melambangkan kelimpahan dan kesuksesan. Aromanya yang khas dipercaya mampu mengusir energi negatif yang dapat menghambat aliran rezeki. Selain itu, banyak yang meyakini bahwa kayu manis dapat menciptakan lingkungan yang dipenuhi energi positif, menarik hal-hal baik dalam kehidupan.
Ada beberapa cara memanfaatkan kayu manis untuk tujuan ini. Salah satunya adalah dengan membakar potongan atau bubuk kayu manis, membiarkan aromanya menyebar di ruangan. Cara lain adalah menggunakan minyak esensial kayu manis dalam diffuser atau lampu aroma. Selain itu, membawa kantong kecil berisi bubuk kayu manis di dompet atau tas dianggap sebagai jimat penarik keberuntungan.
Bubuk kayu manis juga dapat ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa sekaligus memanfaatkan aromanya yang dipercaya mendatangkan rezeki. Dalam Feng Shui, aroma kayu manis diyakini mampu memperlancar aliran energi positif di dalam rumah atau tempat usaha.
Meski demikian, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim kayu manis sebagai penarik rezeki. Efek yang dirasakan lebih bersifat psikologis, di mana aroma menyenangkan menciptakan suasana hati yang positif dan rasa optimisme.
Penggunaan kayu manis sebagai simbol keberuntungan lebih merupakan bagian dari tradisi dan keyakinan. Selama tidak bertentangan dengan nilai agama dan tetap disertai usaha nyata, mencoba kepercayaan ini bisa menjadi cara menyenangkan untuk menjaga semangat dan motivasi dalam mencari rezeki.(Nusa 1)